18 March 2012

Merencanakan Keuangan Keluarga

Merencanakan keuangan keluarga merupakan hal yang tak dapat dianggap remeh. Dalam merencanakan keuangan keluarga Anda harus cermat dan teliti.

Dalam memulai merencanakan keuangan keluarga ada beberapa persiapan yang harus Anda buat. Karena pentingnya perencanaan keluarga ini, jika salah maka tujuan awal rencana keluarga tidak akan tercapai.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan keuangan keluarga agar tidak salah dalam merencanakan, yaitu :

  • Diskusi Dengan Pasangan
    Pada saat awal perencanaan keuangan, diskusi bersama pasangan merupakan hal yag sangat penting. Diskusikan secara terbuka dan tidak ada yang ditutupi. Menurut Wiwit Prayitno, seorang konsultan keuangan, hal yang perku menjadi bahan diskusi bersama pasangan Anda meliputi yakni,
    1. Penetapan tujuan keuangan.
    2. Jabarkan secara detail tujuan dari keuangan Anda. Misalnya biaya pendidikan anak, memiliki rumah, mobil, dsb.
    3. Identifikasi pemasukan dan rencana pengeluaran.
    4. Dalam menetapkan pemasukan dan pengeluaran Anda harus membuat kas pengeluaran dan pemasukan. Kas pemasukan termasuk gaji, tunjangan, pendapatan tambahan, dll.
    5. Jika suami istri sama-sama memiliki penghasilan, maka suami istri harus rela menyatukan penghasilan untuk keluarga.
    6. Evaluasi atas rencana itu.
    7. Setelah Anda menetapkan dan mengidentifikasi keuangan maka terakhir adalah evaluasi semua rencana keuangan Anda. Hal apa saja yang dapat dihemat, maka segera rundingkan dan evaluasi kembali. Ingat, pada perinsipnya pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran.
      • Membuat Pos Pengeluaran
        Mungkin Anda bingung apa itu pos pengeluaran? Pos pengeluaran ialah list atau data pengeluaran yang bersifat pribadi. Dalam pos pengeluaran, perlu ada pos untuk pribadi. Untuk pos ini, prinsipnya, pengeluaran pribadi untuk suami dan istri harus seimbang. Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil.

        Dalam membuatpos pengeluaran ada beberapa hal yang harus Anda tetapkan :
        1. Siapkan Dana Darurat : Dana darurat ini sangatlah penting untuk diperhitungkan karena jika tidak maka hal ini dapat menghancurkan rencana keuangan Anda. Dana darurat haruslah dipisahkan dari dana lainnya. Fungsi dari dana darurat ialah jika ada musibah dating, misalnya suami terkena PHK, keluarga sakit, kecelakaaan, dsb.
        2. Memiliki Asuransi : Dalam membeli atau memiliki asuransi, hal yang utama ialah mendahulukan si pencari nafkah. Hal ini dikarenakan agar ada antisipasi jika si pencari nafkah mengalami hal yang tidak di inginkan. Jika memiliki asuransi maka masih ada pemasukan financial bagi keluarga jika si pencari nafkah mengalami bencana.
        3. Melakukan Investasi : Melakukan investasi atau pengembangan usaha bertujuan untuk mengembangkan kekayaan keuangan keluarga. Investasi jangka panjang lebih dianjurkan untuk hal ini. Sisihkan pos pengeluaran 20% dari penghasilan rutin
        4. Kebutuhan Rutin : Persiapkan dana pos untuk kebutuhan rutin bulanan keluarga. Misalkan untuk belanja sehari, membayar listrik, bayar tagihan telepon, dll. Jangan lupa kebutuhan berbelanja sehari juga turut disertakan .
        Dalam menetapkan penyusunan tujuan keuangan tersebut, Anda harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan itu jika Anda tidak memilikinya, maka hidup Anda akan selalu terganggu. Sebaliknya, keinginan itu muncul secara spontan ketika Anda bertemu suatu barang.

        Setelah Anda menetapkan dan merumuskan rencana keuangan maka yang terpenting ialah  Anda perlu memiliki disiplin tinggi agar tujuan keuangan tersebut tercapai.

        Rachelia | Solusi Wanita