04 April 2012

Manfaat memiliki Asuransi Jiwa Untuk Keluarga


Kata asuransi mungkin sudah tak asing lagi bagi Anda yang telah bekerja. Asuransi seperti yang telah Anda kenal ialah jaminan keselamatan jika terjadi hal yang tak diduga sebelumnya.  Pada zaman dahulu asuransi merupakan sesuatu yang dianggap mewah dan hanya diperuntukkan untuk orang-orang tertentu saja. Namun saat ini asuransi sudah mulai merambah seluruh kalangan masyarakat.

Asuransi itu sendiri banyak macamnya, yaitu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi property atau rumah dan asuransi pendidikan. Dari berbagai macam asuransi di atas, masing-masing jenis memiliki kegunaan masing-masing. Namun pentingkah sebuah asuransi tersebut untuk keluarga Anda?

Ada beberapa orang berpendapat bahwa asuransi jiwa memiliki fungsi untuk melindungi penghasilan seseorang. Dalam artian setiap orang yang memiliki penghasilan seharusnya wajib untuk memiliki asuransi jiwa terlebih lagi jika seseorang tersebut telah memiliki keluarga.


Jika Anda merupakan seseorang yang telah memiliki keluarga berarti Anda telah memilliki tanggungan yang harus Anda asuransikan. Disini yang diasuransikan ialah nafkah atau penghasilan yang ditujukan untuk membiayai tanggungan Anda.

Jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada Anda sebagai tulang punggung keluarga, maka keluarga Anda akan kehilangan sumber penghasilan dan menyebabkan tidak stabilnya keuangan keluarga. Berbeda jika Anda memiliki asuransi jiwa, keluarga yang Anda tinggalkan masih memiliki sumber penghasilan dari asuransi jiwa yang Anda miliki.

Maka dari itu dilihat dari pentingnya manfaat asuransi jiwa tersebut maka secara bijak Anda harus mempertimbangkan untuk mengurus asuransi jiwa untuk keluarga dan diri Anda. Pembayaran permi asuransi tiap bulannya juga harus dipertimbangkan.

Jika Anda memiliki jumlah tanggungan yang cukup banyak, maka pembayaran premi asuransi haruslah sedikit lebih besar untuk mencukupi kebutuhan keluarga Anda. Perhitungan premi setidaknya anda rundingkan bersama, setidaknya Anda pertimbangkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sampai memiliki tulang punggung pengganti. Misalnya sampai anak tertua Anda dewasa dan dapat menghidupi istri dan adiknya, atau hingga istri Anda memiiki pekerjaan yang dapat menjadi sumber penghasilan keluarga jika terjadi hal yang tidak di inginkan pada diri Anda.

Rachelia | Solusi Wanita